Kepergianmu
Buat hari-hari mendatangku sayu
Syahdu...pilu...penuh rindu
Tiap kali aku terkenang
Tiap kali itu juga mata aku bergenang
Umpama ranting patah hilang tempat berpegang
Ironinya dari luar aku tampak tenang
Betah berbicara girang disaat keberangkatanmu "pulang"
Hakikatnya jiwa aku??
Seakan separuhnya pergi
Mengusung suatu kesan abadi yang tak akan pernah padam
Dulu
Tiap kali aku pulang
Acapkali ku dengar detak tongkatmu mengiringimu datang
Seperginya kau ke dunia abadi
Sepi kini mulai menyelubungi
Suram sugul tanpa sekelumit bunyi
Hilang tenggelam menggamit memori
Tilam usang tempat mu dulu beradu
Kini kosong tiada berpenghuni
Sayu hati...
Hanya bau-bau kenangan saja masih tersisa menemani
Dari sudut mata aku
Engkau pejuang
Meskipun kau tahu ajal bakal menjemputmu pulang
Namun riak wajahmu tenang tak terusik
Seakan berdamai dengan ketentuan
Sumpah...
Pulangmu abah
Jiwa aku jadi lemah
Dalam redha...
Memaksa aku pasrah
Dengan ketentuan yang tak mampu aku ubah
Api lilin dihembus angin padam
Tapi rindu padamu abah...
Ombak badai pun takkan bisa merubah
Rindu akan mu sejujurnya ibarat candu yang merasuk kalbu
Terbayang rindu
Tatkala bayangmu menerpa
Jiwaku seakan pilu
Sebak dadaku
Menahan rindu yang tak terucap
Al-Fatehah buat arwah
BalasPadam